Bahasa Inggris

Bahasa Inggris

Penulis

  • Shifa Nur Zakiyah Universitas Padjadjaran
  • Wahya Wahya Bahasa Inggris
  • Hera Meganova Lyra Bahasa Inggris

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v12i2.5858

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan kekerabatan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa baru dengan menggunakan kajian linguistik historis komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta teknik leksikostatistik. Leksikostatistik ialah metode pengelompokan bahasa yang dilakukan dengan menghitung persentase kekerabatan untuk menentukan tingkat kekerabatan antarbahasa yang diperbandingkan. Sumber data penelitian berasal dari 200 daftar kosakata Swadesh yang dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknik libat cakap serta dilanjutkan dengan teknik rekam dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Sunda dan bahasa Jawa baru memiliki hubungan kekerabatan. Hasil perhitungan leksikostatistik menghasilkan persentase 36% yang termasuk pada tingkatan bahasa keluarga (family). Hubungan kekerabatan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa baru juga ditandai adanya (1) Pasangan kata identik seperti [bapa], [kəmbaη], [laηit]. (2) Pasangan kata berkorespondensi menghasilkan 7 kaidah yaitu, /h~ø/ seperti [hatɛ] dan [ati] , /b~w/ seperti [bulan] dan [wulan], /a~ɔ/ seperti [tuma] dan [tumɔ], /u~U/ seperti [suruƞ] dan [surUƞ], /r~d~l/ seperti [hidőƞ] dan [irəƞ], /j~d/ seperti [jalan] dan [dalan], /i~I/ seperti [gariƞ] dan [garIƞ]. (3) Pasangan kata yang memiliki kemiripan fonetis, seperti  [bɛntaη] dan [lintaη], [kɔnɛη] dan [kuniη]. (4) Pasangan kata yang memiliki perbedaan pada satu fonem, seperti pada kata [suku] dan [sikil], [jukut] dan [sukət].

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Online). (2019). Diakses 22 Juli 2022 dari https://dapobas.kemdikbud.go.id/.

Djajasudarma, Fatimah. (2006). Metode Linguistik. Bandung: Rineka Cipta.

F, Y. Ahmadi. (2017). Hubungan Kekerabatan Bahasa Minang dan Bahasa Sunda: Kajian Linguistik Bandingan Historis. Semantik: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 41, 71–88. e-journal.stkipsiliwangi.ac.id

Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis.Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana,H. (2009). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia

Maemunah, E. (2017). Makna Kosakata “Jatuh” Dalam Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa. Aksara, 29(2), 239. https://doi.org/10.29255/aksara.v29i2.38.239-252

Marsono.(2016).Morfologis Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Marsono. (2019). Fonologi: Bahasa Indonesia, Jawa dan Jawa Kuna. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Ruriana, P. (2018). Hubungan Kekerabatan Bahasa Jawa Dan Madura. Kandai, 14(1), 15. https://doi.org/10.26499/jk.v14i1.512

Sobarna, C., Gunardi, G., & Afsari, A. S. (2019). Toponim dalam Upaya Pemertahanan Bahasa Sunda di Wilayah Jawa Tengah: Kasus di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya, 4(1), 154-173. https://doi.org/10.33558/makna.v4i1.1678

Sobarna, C., Gunardi, G., & Wahya, W. (2018). Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas. Panggung, 28(2), 154-173. doi:10.26742/panggung.v28i2.426

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Syariffudin & Widayati (2018). Kekerabatan Bahasa Haloban, Bahasa Alas, dan Bahasa Gayo: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Dialog, 41(2), 215-222. https://doi.org/10.47655/dialog.v41i2.300

Wahya, W., Sobarna, C., Muhtadin, T., & Lyra, H. M. Inovasi Bahasa Sunda Di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(1). 129-135. https://doi.org/10.17509/rb.v2i1.8784.g5494

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-08-11