DISFEMISME DAN FUNGSINYA DALAM KUMPULAN CERPEN SaiA KARYA DJENAR MAESA AYU

Penulis

  • Icha Dwi Kartika Universitas Negeri Padang
  • Ngusman Abdul Manaf Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v13i1.6829

Kata Kunci:

Dysphemism, Function, Collection of Short Stories

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebebasan berpendapat yang disalahgunakan dalam kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang bermakna kasar sehingga menimbulkan nilai rasa negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi disfemisme dalam kumpulan cerpen SAiA karya Djenar Maesa Ayu. Data penelitian berupa kata dan frasa diperoleh dari tuturan tokoh cerita yang mengandung unsur disfemisme. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumen, melalui metode linguistik korpus, yaitu korpus nusantara (KORTARA). Teknik triangulasi digunakan dalam pengabsahan data penelitian. Teknik analisis data penelitian meliputi kategorisasi, tabulasi, dan interpretasi dengan teknik substitusi guna mencari persamaan dan perbedaan eufemia sebagai bentuk pengganti. Hasil temuan menunjukkan terdapat delapan bentuk disfemisme dan yang paling banyak digunakan adalah bentuk penggunaan istilah teknis sehari-hari, tujuh bentuk lainnya adalah penggunaan istilah teknis dan jargon, ekspresi figuratif (figurative expressions), simile, sirkumlokusi (circumlocution), metafora (methafor), kliping (clipping), dan hiperbola (hyperbole); disfemisme dalam kumpulan cerpen SAiA karya Djenar Maesa Ayu berfungsi sebagai ungkapan untuk merendahkan orang lain, menunjukkan rasa tidak suka, memberikan penggambaran yang negatif tentang pelaku politik, mengungkapkan kemarahan atau kejengkelan, mengungkapkan penghinaan, dan memperkuat atau mempertajam hinaan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Allan, K., & Burridge, K. (1991). Euphemism and Dysphemism Language Used As Shield and Weapon. Oxford University Press.

Ayu, W., Aziza, A. N., Kusuma, A., & Nurul, I. (2021). Disfemisme Pada Kolom Komentar Akun Instagram @rahmawatikekeyiputricantikka 23. 106–130. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2021.004.02.02

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Jayanti, Rezeli, R., Maulida, N., & Musdolifah, A. (2018). Eufemisme dan Disfemisme Pada Judul Berita Surat Kabar Harian Balikpapan Pos Periode April-Mei 2018. 2(1), 77–86.

Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Nadja, N. (2011). Corpus Linguistics: A Practical Introduction.

Pateda. (2010). Semantik Leksikal. Rineka Cipta.

Puspita, A. N. (2021). Bentuk Disfemisme dalam Kolom Komentar Video Trending Youtube Pasca Pemilihan Umum 2019. Nuansa Indonesia, 23(2), 160–172.

Reistanti, P. (2022). DISFEMIA DALAM AKUN INSTAGRAM. 20, 21–32.

Ristanto, B. (2019). Efek Penggunaan Disfemia Dalam Teks Media. 3, 161–172.

Sagala, L. H. U. B. (2019). Kajian Eufemisme dan Disfemisme Pada Komentar Para Netizen Dalam YouTube Berita Kumparan.com (Edisi Menko Polhukam Wiranto Ditusuk Orang di Pandeglang). Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII, 539–548.

Saputri, V., Ramadhan, S., & Asri, Y. (2019). Eufemisme dan Disfemisme Dalam Novel “Korupsi” Karya Pramoedya Ananta Toer. 198–207. https://doi.org/10.26858/retorika.v12i2.9149

Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Duta Wacana University Press.

Ulfatin. (2014). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya. (Malang). Bayumedia Publishing.

Wiyatmi. (2017). Ekofeminisme: Kritik Sastra Berwawasan Ekologis dan Feminis. Cantrik Pustaka.

Zollner. (1997). Der Euphemismus im Alltaglichen und Politischen Sprachgebrauch des Englischen. Peter Lang GmbH.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-01-01