ANALISIS MAKNA SUPERSTISI KATEGORI MATA PENCAHARIAN DAN HUBUNGAN SOSIAL PADA MASYARAKAT MELAYU RUMBAI

Penulis

  • Sri Setiarti Universitas Islam Riau
  • Erni Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v13i2.7383

Abstrak

Superstisi ialah suatu kepercayaan yang dipercayai dan dapat dibuktikan secara logis dan juga belum tentu terjadi. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di salah satu desa yang berada di Kecamatan Rumbai Timur yaitu tepatnya pada desa Tebing Tinggi Okura. Peneliti melakukan penelitian ini dilandasi dengan rasa ingin tahu lebih dalam mengenai makna konotatif dan denotatif pada superstisi masyarakat Melayu Rumbai Timur, superstisi ini nantinya akan membawa kepada nilai-nilai kepercayaan masyarakat dalam menjalani kehidupan dalam lingkungannya, penelitian ini membantu masyarakat mengajarkan ajaran yang bermoral kepada anak dan remaja, sehingga dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab superstisi ini sangat erat hubungannya dengan adat dan budaya masyarakat melayu dan merupakan  warisan nenek moyang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suatu makna yang terkait di dalam rumusan masalah yaitu makna superstisi pada mata pencaharian dan hubungan sosial pada masyarakat Melayu Rumbai Timur desa Tebing Tinggi Okura. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan, dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan tiga tahapan dalam menganalisis data yaitu redaksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ditemukan sebanyak 27 data makna denotatif dan konotatif. Hasil dari analisis yang ditemukan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa superstisi yang terdapat pada suatu masyarakat Melayu Rumbai mengandung makna denotatif dan konotatif.  Pada masyarakat Melayu khususnya orang tertua secara turun temurun menerapkan superstisi dalam keseharian karena penggunaan superstisi tersebut dapat mengatur norma-norma dalam masyarakat khusunya pada mata pencaharian dan hubungan sosial. 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Kelima). Rineka Cipta.

Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain (V). Pustaka Utama Grafiti.

Gunawan, K. (2017). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Usaha Para Anggota Baitul Maal Wat Tanwil. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam, Volume 10, 234–257.

Ihsanullah, M. (2016). Analisis Modal Sosial Pada Himpunan Pelajar Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN) Di Pekanbaru. Jom Fisip, Vol. 3 No., 15.

Meirina, M. (2015). Penciptaan Mata Pencaharian Alternatif: Strategi Pengurangan Kemisikinan dan Perlindungan Sumber Daya Laut ( Studi Kasus Kota Batam Dan Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan). Jurnal Kependudukan Indoneisa, Vol.10 No., 150.

Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal (Cetakan Ke). Rineka Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Pertama). Alfabeta.

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Semantik. Angkasa.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-01