BENTUK DAN STRUKTUR SUPERSTISI KATEGORI KEMATIAN DAN ADAT PEMAKAMAN PADA MASYARAKAT MELAYU RUMBAI TIMUR

Penulis

  • Robiatul Husna Siregar Universitas Islam Riau
  • Erni Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.23969/literasi.v13i2.7384

Abstrak

Superstisi adalah kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara logis dan belum tentu terjadi. Pada penelitian ini penulis mengambil satu desa diantara desa-desa yang ada di Kecamatan Rumbai Timur yaitu desa Tebing Tinggi Okura. Penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui struktur dan maksud yang terdapat pada superstisi masyarakat Melayu Rumbai Timur yang dibentuk oleh hubungan antara nilai-nilai kehidupan dan kepercayaan yang berbeda. Tujuan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan struktur superstisi kategori kematian dan adat pemakaman pada masyarakat Melayu di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Rumbai Timur Kota Pekanbaru. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan metode penelitiannya adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Adapun analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini terdapat 27 data bentuk superstisi kategori kematian dan adat pemakaman. Dari 27 data yang telah didapatkan ada 23 data yang termasuk struktur dua bagian yaitu sebab dan akibat sedangakan 4 datanya lagi termasuk struktur tiga bagian yaitu tanda (sign), perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain (conversion), dan akibat (result). Masyarakat Melayu Rumbai Timur terkhususnya desa Tebing Tinggi Okura telah menanamkan nilai-nilai superstisi dalam kehidupan sehari-hari mereka, karena penggunaan superstisi ini dapat mengatur tatanan norma dalam masyarakat kolektif mereka, terutama pada kematian dan adat pemakaman di masyarakat Melayu Rumbai Timur.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aisyah, Si. (2020). Makna dan Fungsi Pamali Masyarakat Sukupaser Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya, 10, 139–154.

Amir, A. (2013). Sastra Lisan Indonesia (I; P. Christian, ed.). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Astri, N. (2019). Bentuk Reduplikasi Bahasa Indonesia Pada Anak Penderita Autistik Di Yayasan Hijjah Rachmah Nasutio. Jurnal Bahasa Indonesia Prima, Vol. 1, No, 15–22.

Chairani, N. (2014). Makna Kematian Bagi Remaja (Studi Fenomenologi Pada Remaja Pasca Kematian Orang Tua). Jurnal Psikologi, 10, 41–48.

Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain (V). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Erni, A. (2021). Makna dan Fungsi Pantang Larang Masyarakat Melayu Peranap di Kecamatan Peranap Kabupaten IndragiriHulu. J-LELC Journal of Language Education, Linguistics, and Culture, 1, 1–6.

Gunawan, K. (2017). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Usaha Para Anggota Baitul Maal Wat Tanwil. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam, Volume 10, 234–257.

Herwandi, E. (2018). Pendidikan Nilai Karakter dalam Tradisi Lisan Nyanyi Panjang Bujang Si Undang pada Masyarakat Suku Petalangan Provinsi Riau. GERAM (Gerakan Aktif Menulis), 6, 17–25.

Oktaviani, dkk. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas X MIPA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Surakarta). BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya, Volume 6 N, 109.

Rian Jamrud, dkk. (2022). Upacara Adat Dina Kematian Pada Masyarakat Di Desa Tutumaloleo Kecamatan Galela Utara Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Holistik, Vol.15 No., 1–18.

Semi, A. (2012). Metode Penelitian Sastra (Keenam). Bandung: Angkasa.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Pertama). Bandung: Alfabeta.

Ulya Hasnul, R. (2018). Dimensi Keteraturan Sosial Wanita Hamil dalam Gamitan Supertisi Kubuang Tigo Baleh. KAFA’AH JOURNAL, Volume, 8, 183–196.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-01