TEACHER WELLBEING ADALAH “SEBUAH UTOPIA ATAU REALITA”?

Authors

  • Suwarno Suwarno Universitas PGRI Semarang
  • Imamuddin Said

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.23883

Keywords:

: Kesejahteraan guru, kebijakan pendidikan, kondisi kerja guru, regulasi pemerintah, keseimbangan kerja-kehidupan.

Abstract

Kesejahteraan guru merupakan aspek fundamental dalam dunia pendidikan yang menentukan kualitas pengajaran dan motivasi guru dalam bekerja. Namun, kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi isu yang kompleks, terutama terkait gaji, tunjangan, beban kerja, serta apresiasi dari berbagai pihak. Sejarah menunjukkan bahwa kesejahteraan guru mengalami perkembangan, tetapi masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada peningkatan kesejahteraan mereka. Kurikulum Merdeka membawa perubahan besar terhadap peran guru, tetapi juga menambah beban kerja yang memengaruhi kesejahteraan mereka. Selain aspek finansial, kesejahteraan guru juga mencakup dimensi non-material seperti keseimbangan emosional, penghargaan sosial, serta dukungan dari lingkungan kerja dan masyarakat. Pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan peningkatan kesejahteraan, termasuk kenaikan gaji dan tunjangan profesi, tetapi realitanya masih belum mencukupi bagi sebagian besar tenaga pendidik, terutama guru honorer. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan lebih komprehensif yang tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga kesejahteraan psikologis dan sosial guru. Dengan demikian, kesejahteraan guru bukan hanya sekadar utopia, tetapi dapat diwujudkan sebagai realitas yang berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bennell, P., & Akyeampong, K. (2021). Teacher Motivation in Sub-Saharan Africa and South Asia. Department for International Development.

Darling-Hammond, L. (2021). The Flat World and Education: How America's Commitment to Equity Will Determine Our Future. Teachers College Press.

Hanushek, E. A., et al. (2023). The Economics of International Differences in Educational Achievement. Journal of Economic Perspectives.

Henderson, J. (2024). Teacher Welfare and Educational Quality in Developed Nations. Oxford University Press.

Hutasuhut, R., et al. (2025). Kesejahteraan Guru Honorer di Indonesia: Tantangan dan Solusi. Jurnal Pendidikan Nasional, 12(1), 45-67.

Ingersoll, R., & Collins, G. (2020). The Status of Teaching as a Profession. National Education Association.

Irawan, A., et al. (2022). The Impact of Teacher Welfare on Professionalism in Private Schools. Journal of Educational Research, 30(2), 110-125.

Johnson, K., et al. (2021). Teacher Retention and School Performance: A US Perspective. Harvard Educational Review, 89(3), 205-223.

Mensah, T., & Osei, D. (2021). Investing in Teacher Welfare: Lessons from Ghana and Kenya. African Journal of Education, 18(4), 178-196.

Müller, F., & Schmidt, R. (2022). Teacher Satisfaction and Pedagogical Innovation in Germany. European Journal of Education, 40(1), 67-89.

Noviana, L. (2018). Evaluasi Program Sertifikasi Guru di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 25(1), 34-50.

Odden, A., & Kelley, C. (2020). Paying Teachers for What They Know and Do: New and Smarter Compensation Strategies. Corwin Press.

OECD. (2022). Education at a Glance 2022: OECD Indicators. OECD Publishing.

Pitriyani, D., et al. (2022). Kompensasi Guru Honorer dan Dampaknya terhadap Motivasi Kerja di Samarinda. Jurnal Manajemen Pendidikan, 17(3), 99-115.

Rahman, F. (2023). Government Budget Allocation and Public Sector Welfare: A Comparative Study. Journal of Public Policy, 22(1), 56-78.

Sahlberg, P. (2020). Finnish Lessons: What Can the World Learn from Educational Change in Finland? Teachers College Press.

Sharma, R., et al. (2023). Teacher Compensation and Work Stress in India. Asian Journal of Education, 15(2), 87-102.

Downloads

Published

2025-05-21