PERKEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA PERMASALAHAN DAN URGENSI
Abstract
Kurikulum Merdeka merupakan bentuk transformasi pendidikan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu beradaptasi serta bersaing di era global. Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru didorong untuk menganalisis dan memilih model pembelajaran yang tepat berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.Selain itu, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dalam pemanfaatan sumber belajar, tidak terbatas pada lingkungan sekolah, tetapi juga membuka peluang eksplorasi sumber belajar dari luar sekolah yang relevan dengan materi pembelajaran. Salah satu pendekatan yang diunggulkan adalah pembelajaran berdiferensiasi, yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi dan kreativitas secara optimal. Hasil implementasi menunjukkan bahwa produk pembelajaran yang dihasilkan peserta didik cenderung lebih inovatif dan mencerminkan minat serta kemampuan individual mereka. Selain itu, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dalam pemanfaatan sumber belajar, tidak terbatas pada lingkungan sekolah, tetapi juga membuka peluang eksplorasi sumber belajar dari luar sekolah yang relevan dengan materi pembelajaran. Salah satu pendekatan yang diunggulkan adalah pembelajaran berdiferensiasi, yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi dan kreativitas secara optimal. Hasil implementasi menunjukkan bahwa produk pembelajaran yang dihasilkan peserta didik cenderung lebih inovatif dan mencerminkan minat serta kemampuan individual mereka. Kurikulum Merdeka memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: (1) Berkarakter Pancasila, melalui pembelajaran berbasis proyek yang menumbuhkan soft skills dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; (2) Berbasis Kompetensi, dengan penekanan pada materi esensial untuk memperdalam penguasaan kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi; dan (3) Fleksibel, yaitu memberikan ruang bagi pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang terdiferensiasi dan disesuaikan dengan konteks lokal. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka menjadi inovasi strategis dalam mewujudkan pembelajaran yang merdeka, bermakna, dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2025-06-07
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2025 Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.