LATAR BELAKANG FILOSOFIS DAN SOSIOLOGIS LAHIRNYA INTEGRASI AGAMA DAN SAINS

Authors

  • Reni Karlina UIN SUSKA RIAU
  • Eva Dewi UIN SUSKA RIAU

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.28147

Keywords:

Filosofis, Sosiologis, Integrasi, Agama, Sains

Abstract

Integrasi agama dan sains berperan penting dalammembangun jembatan antara peradaban yang berbeda. Di dunia yang semakin terhubung oleh globalisasi, berbagai peradaban termasuk peradaban Barat, Timur, dan Islam dihadapkan pada tantangan besar untukmengatasi perbedaan nilai dan pendekatan dalammemahami realitas. Dalam banyak kasus, sains modern yang berlandaskan pada pendekatan sekulerdan rasional sering kali dipandang oleh sebagiankalangan sebagai bertentangan dengan keyakinanagama. Namun, melalui integrasi agama dan sains, agama tidak lagi dilihat sebagai penghalang bagiperkembangan ilmu pengetahuan, melainkan sebagaimitra yang dapat berkontribusi dalam menciptakandunia yang lebih etis dan manusiawi. Lahirnya integrasi agama dan sains tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari dinamika filosofis dan sosiologis yang kompleks. Dinamika ini meliputi kritik terhadap sekularisme ilmu, kebangkitan spiritualitas, serta tantangan global yang menuntut pendekatan ilmu yang utuh dan tidak terpecah-pecah.    

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, M. (2020). “Islamization of Knowledge and the Development of Islamic Universities.” Journal of Islamic Education, 42(1), 23–38.

Abdurrahman, D. (2018). “Konsep Akal dan Wahyu dalam Filsafat Ibn Rushd.” Jurnal Filsafat, 28(2), 133–148.

Akhtar, S. (2013). “The Impact of Globalization on Muslim Identity: A Critical Response.” Journal of Islamic Studies and Culture, 15(2), 45–60.

Al-Attas, M. N. (2007). Islam and Secularism: The Need for a New Education Paradigm. ISTAC.

Bakar, O. (2013). Tawhid and Science: Islamic Perspectives on Religion and Science. Kuala Lumpur: Arah Publications.

Durkheim, É. (1912). The Elementary Forms of Religious Life. Free Press.

Esposito, J. L., & Powers, J. W. (2005). Islam: The Straight Path (4th ed.). Oxford University Press.

Fahmi, M. (2021). “Paradigma Tauhid dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Telaah Gagasan Al-Attas dan Nasr.” Jurnal Ilmiah Islam Futura, 21(1), 75–91.

Hanafi, H. (2021). “Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Islam: Telaah atas Warisan Intelektual Ibn Rushd.” Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities, 6(1), 21–35.

Hassan, M. A. (2019). “The Role of Ethics in Modern Science and Technology.” Journal of Ethics and Technology, 24(3), 122–136.

Husaini, A. (2015). Wajah Peradaban Barat: Dari Kristen, Sekularisme hingga Neo Liberal. Jakarta: Gema Insani.

Latif, H. (2020). “Paradigma Ilmu dalam Islam: Kritik terhadap Positivisme.” Jurnal Filsafat, 30(1), 45–60.

Nasr, S. H. (1992). The Need for a Sacred Science. State University of New York Press.

Nasr, S. H. (2006). Science and Civilization in Islam. Cambridge: Harvard University Press.

Nasr, S. H. (2009). Islamic Science: An Illustrated Study. World Wisdom.

Rahman, F. (2020). “Science and Technology in the Modern World: Ethical Considerations.” Journal of Contemporary Ethics, 18(2), 45–60.

Salleh, M. (2016). “The Concept of Islamization of Knowledge and Its Implementation in the Malaysian Context.” Intellectual Discourse, 24(Special Issue), 409–427.

Sardar, Z. (2000). Islam, Postmodernism and Other Futures: A Ziauddin Sardar Reader. Pluto Press.

Syihab, Q. (2019). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Lentera Hati.

Wibowo, A. (2021). “Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif Epistemologi Islam.” Jurnal Ilmu dan Studi Keislaman, 10(1), 1–14.

Yusoff, M. Z. (2019). “The Unity of Knowledge in Islamic Epistemology: A Reexamination.” Afkar: Journal of Aqidah and Islamic Thought, 21(1), 45–60.

Downloads

Published

2025-07-11