Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Oesapa Kecil 1

Authors

  • Darni Neken, Heryon Bernard Mbuik, Agniani Bani, Marlen Mafo Universitas Citra Bangsa
  • Siwi Toni, Melan Liu, Fridel Ramboki, Reni Maunino, Riandrhy Manoraga Universitas Citra Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.23969/jp.v10i03.29392

Keywords:

Bahan Ajar, Kearifan Lokal, Hasil Belajar

Abstract

Pendidikan merupakan aspek fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya pada tingkat pendidikan dasar yang menjadi pondasi utama dalam pembentukan kompetensi awal peserta didik (UNESCO, 2015). Di Indonesia, kurikulum pendidikan dasar tidak hanya dirancang untuk mentransfer pengetahuan akademik secara kognitif, melainkan juga berorientasi pada pembentukan karakter dan identitas nasional yang berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa (Kemdikbud, 2018). Sebagai upaya strategis untuk mewujudkan tujuan tersebut, pengembangan bahan ajar yang relevan dan kontekstual menjadi sangat krusial, khususnya melalui pendekatan berbasis kearifan lokal (local wisdom).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariani, D. (2019). Pengaruh kearifan lokal terhadap pembelajaran kontekstual di sekolah dasar. Jakarta: Prenadamedia.

Beane, J. A. (2016). Curriculum integration: Designing the core of democratic education. New York: Teachers College Press.

Brown, J. (2019). Teaching for the 21st century: Methods and strategies for engaging students. New York: Routledge.

Durlak, J. A., Weissberg, R. P., Dymnicki, A. B., Taylor, R. D., & Schellinger, K. B. (2017). The impact of enhancing students’ social and emotional learning: A meta-analysis of school-based universal interventions. Child Development, 82(1), 405–432.

Fogarty, R. (2017). Integrating curricula with multiple intelligences: Teams, themes, and dreams. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.

Hidayati, N., Sari, R., & Lestari, Y. (2020). Implementasi nilai budaya dalam pengembangan bahan ajar tematik. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(2), 85–94.

Jensen, E. (2016). Teaching with the brain in mind. Alexandria, VA: ASCD.

Kemdikbud. (2018). Kurikulum 2013: Konsep dan implementasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurniawan, D., & Fauzi, A. (2018). Pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk penguatan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 65–74.

Moubayed, N., Al-Hamadi, A., & Al-Tamimi, A. (2020). Student engagement theory: A framework for understanding student participation in learning. Journal of Educational Psychology, 112(2), 432–445.

Nugroho, A., & Rahmawati, F. (2019). Pengaruh bahan ajar berbasis budaya lokal terhadap hasil belajar siswa SD. Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(1), 13–20.

Riduwan. (2015). Metode dan teknik penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso, D., & Priyanto, A. (2017). Pembelajaran berbasis budaya lokal untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 245–256.

Schunk, D. H. (2016). Learning theories: An educational perspective. Boston: Pearson.

Siemens, G. (2015). Connectivism: A learning theory for the digital age. Retrieved from https://www.elearnspace.org/Articles/connectivism.htm

Suyanto, E., Lestari, N., & Wahyuni, T. (2020). Kearifan lokal dalam pengembangan kurikulum muatan lokal. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 27(1), 47–58.

Syah, M. (2020). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

UNESCO. (2015). Education 2030: Incheon declaration and framework for action. Paris: UNESCO.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Wulandari, S., Hapsari, N., & Nuraini, R. (2021). Pengembangan bahan ajar tematik berbasis kearifan lokal. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10(2), 156–165.

Zimmerman, B. J. (2014). Theories of student motivation: The role of self-efficacy. In D. H. Schunk & J. A. Greene (Eds.), Handbook of self-regulation and learning (pp. 112–120). New York: Routledge

Downloads

Published

2025-07-25