Media Sosial Dalam Gerakan Sosial : Studi Kasus Penggunaan Telegram Dalam Aksi Islamofobia Pada Kerusuhan Inggris Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.23969/transborders.v8i2.23757Keywords:
Social Movements, Islamophobia, United Kingdom, Telegram, Social MediaAbstract
Islam merupakan salah satu agama terbesar di Inggris dengan populasi terbanyak setelah agama Kristen. Hal ini dikarenakan banyaknya imigran dari Asia dan Afrika. Meskipun Inggris merupakan negara multicultural, kasus diskriminasi dan islamofobia terus meningkat terutama pasca 9/11 dan serangan teroris di London. Media massa berperan sangat besar dalam membentuk opini terhadap imigran dan agama Islam dikarenakan aksi-aksi terorisme dikaitkan dengan Islam. Selain itu juga dikarenakan banyaknya pengangguran memperburuk kondisi sosial di negara Inggris. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi dan media sosial, persebaran misinformasi berita semakin cepat dan luas yang memperburuk sentiment terhadap muslim. Platform telegram menjadi wadah bagi kelompok ekstrimis kanan untuk menyebarkan propaganda dan mobilisasi aksi diskriminatif. Hal ini terlihat dalam kerusuhan Inggris tahun 2024 setelah penusukan di Southport. Berita-berita menyebar secara luas melalui media sosial yang memicu protes dan kekerasan terhadap komunitas Islam dan Imigran.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2025-06-30
Issue
Section
Articles