Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Pengaruhnya Terhadap Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama
DOI:
https://doi.org/10.23969/pjme.v7i2.2707Keywords:
Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran Berbasis Masalah, Self Regulated LearningAbstract
Pentingnya kemampuan komunikasi matematis dan Self Regulated Learning bagi siswa telah banyak disadari dalam pendidikan matematika. Dengan komunikasi yang baik siswa mampu memahami materi matematik dan dengan self regulated learning siswa mampu mandiri dalam pembelajaran matematika. Namun masih minimnya cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan kkeduanya, menjadi ide dasar dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol tidak ekuivalen. Sampel penelitian kelas VII SMP Pasundan 2 Bandung secara random kelas, terambil kelas VII F sebagai kelas eksperimen dan VII C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan meliputi soal tes kemampuan komunikasi matematis dan angket Self Regulated Learning. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan Self Regulated Learning peserta didik dengan Kemampuan Awal Matematika (KAM) tinggi, sedang dan rendah yang pembelajarannya dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan Self Regulated Learning peserta didik yang menggunakan model pembelajaran biasa. Kemudian penelitian ini memberikan gambaran bahwa terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi matematis dan Self Regulated Learning. Koefisien korelasi antara keduanya adalah 0,643 dengan kriteria sedang.Downloads
References
Amir, M. T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem based learning. Jakarta: Prenada Media Group.
Ansari, I,B. (2003). Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMU melalui Strategi Think-Talk-Write. Disertasi UPI Bandung : Tidak dipublikasikan
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka cipta
Asikin,M. (2002). Menumbuhkan Kemampuan ”Komunikasi Matematika” melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, ISSN : 0852-7792 Tahun VIII, Edisi Khusus, Juli 2002.
Asyirint, G. (2010). Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi. Yogyakarta: Bahtera Buku.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Contoh / Model Silabus Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Cazzola, M. (2008). Problem-Based Learning And Mathematics: Possible Synergical Actions; Universit `a degli Studi di Milano-Bicocca Milano Italy
Dhesiana. (2009). Kemandirian Dalam Belajar. http://dhesiana.wordpress. com/2009/01/06/kemandirian-dalam-belajar/diakses pada tanggal 25 Desember 2014
Herman, T. (2007). Problem based learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama: Jurnal EDUCATIONIST No. I Vol. I Januari 2007 ISSN : 1907 - 8838
Iryanti, P. (2009). Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Matematika. Makalah pada Seminar Matematika Se-Priangan Timur HIMPATIKA UNSIL. Tasikmalaya.
Knain, E. dan Turmo, A. (2000). Self-Regulated Learning. [Online]. Tersedia: www.pisa.no/nordisk-pisa2000/kap.8.pdf [5 Desember 2014]
Mudjiman, H. (2008). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press
Ratnaningsih, N. (2008). Berbagai Keterampilan Berpikir Matematik. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika HIMPATIKA UNSIL. Tasikmalaya.
_____________. (2006). Belajar Berbasis Masalah (Problem based learning). Makalah Seminar Pendidikan Matematika: PSPM FKIP UNSIL. Tidak Diterbitkan
Rizali, A. (2010). Buta Matematika dan Ujian Nasional. [online]. Tersedia: http://bataviase.co.id/node/203096. [22 September 2014].
Russefendi, E. T. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung : Tarsito.
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Mesia Group
Simorang. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penalaran Dan Motivasi Matematis, Penelitian Di Lakukan Di Smpn 1 Palembang. Jurnal, Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Suherman, E. (2008). Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi. Makalah. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
___________. (2006). “Implementasi Model Pembelajaran Quantum dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah”. Makalah pada seminar Pendidkan Matematika FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan
___________. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika Untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru.Bandung: JICA – UPI.
Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisis Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Artikel. FPMIPA UPI.
___________. (2006). Berpikir Matematik Tingkat Tinggi: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa Sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon Guru. Makalah Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Tanggal 22 April 2006: tidak diterbitkan.
___________. (2004). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Yogyakarta Tanggal 8 Juli 2004: tidak diterbitkan
Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI Bandung: JICA.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Prenada Media Group
Undang-undang No. 20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Wolters, C. A., Pintrich, P. R., dan Karabenick, S. A.(2003). Assessing Academic Self-Regulated Learning. [Online]. Tersedia: www.childtrends.org/Files/Wolters Pintrich Karabenick Paper.pdf [25 Desember 2014]
Yusup, P. M. (1990). Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya