Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa SMP Dengan Metode Eksplorasi
DOI:
https://doi.org/10.23969/pjme.v9i2.2716Keywords:
metode eksplorasi, kemampuan metakognisi, kemampuan pemecahan masalah matematisAbstract
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan metakognisi siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode eksplorasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan bentuk desain kelompok control non-equivalent. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP pada sebuah SMP Negeri di Kota Cimahi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non-tes. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, (1) Persentase jumlah siswa yang berpikir untuk menyusun strategi dan mengevaluasi tindakan tidak jauh berbeda antara siswa kelas eksplorasi dengan siswa kelas konvensional; (2) Persentase jumlah siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode eksplorasi dalam aspek berpikir memonitor tindakan lebih tinggi dibandingkan persentase jumlah siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; (3) siswa yang berpikir untuk menyusun rencana dan memonitor tindakan memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dengan benar serta memiliki kemampuan yang baik dalam memeriksa kembali hasil yang diperoleh.Downloads
References
Abdullah, R. (2012). Metakognisi dalam belajar. [online].Tersedia: Error! Hyperlink reference
not valid. Juni 2012].
Anwar, V.N. (2012). Pengaruh Pembelajaran Eksploratif terhadap Peningkatan Kemampuan
Penalaran, Kemampuan Komunikasi, dan Karakter Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Tesis PPS UPI. Tidak Diterbitkan.
Anggo, M. (2011). Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual untuk Meningkatkan
Kemampuan Metakognisi Siswa. Jurnal FKIP Universitas Haluoleo Kendari. Edumatica Vol
No 2, Oktober 2011.
Danoebroto, S.W. (2008). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui
Pendekatan PMRI dan Pelatihan Metakognitif. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
Nomor 1, Tahun XI, 2008.
Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah
Atas. Jakarta: Depdiknas.
Fauzi, (2009). Peran Kemampuan Metakognitif dalam Pemecahan Masalah Matematika
Sekolah Dasar. Jurnal Kultura. Nomor 1, Juni 2009.
Fouly, K.E. (2013). Planning a Lesson. [online].Tersedia:http://dc395.4shar
ed.com/doc/YuJIibIo/preview.html. [21 Maret 2013].
Halter, J. (2013). Metacognition. SDSU Department of Educational
Technology.[online].Tersedia:http://www.etc.edu.cn/eet/Articles/metacognition/start.
htm. [21 Maret 2013].
Kadir. (2009). Meningkatkan Metakognisi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui
Asesmen Kinerja Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan
Agama dan Keagamaan. Vol VII Nomor 3, Juli-September 2009.
Jurnal PJME
Vol. 9 No. 2, November 2019
DOI: 10.5035/pjme.v9i2.2716
https://journal.unpas.ac.id/index.php/pjme
Laurens, T. (2011). Pengembangan Metakognisi dalam Pembelajaran Matematika. (Makalah
Seminar Nasional Matematika P4MRI Universitas Pattimura).
Livingston, J.A. (1997). Metacognition: an Overview. [online].
Tersedia:http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html. [24 Juli 2012].
Maulana, (2008). Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar.
Nomor 10, Oktober 2008.
Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Pintrich, P.R. (2009). The Role of Metacognitive Knowledge in Learning, Teaching, and Assessing.
[online] Tersedia: rt3region7.ncdpi.wikispaces.net /file/view/8+Perspectives+on+RBT.pdf. [21
Maret 2013].
Ramlan, A. (2011). Pembelajaran dengan Eksplorasi. [online] Tersedia:
http://ramlannarie.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-dengan eksplorasi.ht ml. [10
Juni 2012 ].
Riyanti. (2012). Pembelajaran Konvensional. [online]. Tersedia: http://sin-
riyanti.blogspot.com/2012/10/pembelajaran-konvensional_5536.html. [22 Februari
.
Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelian pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya.
Bandung: tarsito.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam
Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.
Sabri. (2008). Diagram V: Perangkat Metakognisi untuk Penyelesaian Masalah Matematika. [online].
Tersedia:http://digilib.unm.ac.id/download.php? id=150. [20 April 2014].
Shadiq, F. (2011). Eksplorasi Matematika di SD/MI: Contohnya, Pengertiannya dan Keunggulannya.
[online]. Tersedia: http://fadjarp3g.files. wordpress. com/2011/03/10-
eksplorasidisd_fasilitator_.pdf . [1 Juli 2011].
Thohari, K. (2010). Peningkatan Kemampuan Problem Solving Melalui Peningkatan
Kemampuan Metakognisi. Jurnal BDK Surabaya Kemenag RI.
Turmudi. (2009). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika berparadigma Eksploratif
dan Investigatif. Jakarta: Leuser Cipta Pustaka.
Yanti, A.W. (2011). Learning Mathematics To Grow Metacognitive Ability In Understanding an
Mathematic Problems Solving On Limit. (Makalah Seminar Internasional). Department of
Mathematics Education, State University of Malang.